Senin, 11 April 2016

Sanksi potong rambut untuk istriku

"Ma, rambutmu udah mulai panjang nih. Dipotong dong ma" aku mulai membelai rambut istriku yang panjangnya dibawah bahu. Aku memang lebih suka dia berambut pendek, karena lebih fresh dan seksi.

"Baru juga sebahu gini pa. Belum panjang ah..." seperti biasa, ia menolak secara halus.

"Iya, tapi dipotong aja ma. Aku pengen rambut kamu kayak gini nih. Kamu pasti gemesin banget deh, lebih fresh juga ma" aku menunjukkan sebuah foto dari HP ku. Model rambut bowl cut sebatas telinga, dengan poni rata diatas alis. Aku membayangkan istriku memotong rambutnya dengan model itu, pasti terlihat menggemaskan dan seperti anak remaja lagi.

"Ih pendek banget pa. Itu belakangnya gundul gitu lagi. Jangan dong paaa" sayang sekali dia masih tetap menolak. Tapi aku yakin dia pasti mau menurutiku.

"Engga kok, kamu pasti cantik kalo potong kayak gitu! Kamu janjinya apa hayo? Kamu kan udah janji sama aku, kamu ngga akan manjangin rambutmu melebihi bahu. Terus kalo sampe melebihi bahu, sanksinya aku boleh minta kamu potong rambut yang ekstrim kan, gundul sekalipun?" aku mencoba mengingatkan dia akan perjanjian kita sejak dua tahun lalu.

Selama dua tahun ini dia memang selalu berambut pendek. Tapi ini baru kedua kalinya dia melanggar perjanjian yang kami buat. Tahun lalu rambutnya juga pernah melebihi bahu, lalu sebagai sanksinya aku memintanya potong laki di barbershop. Aku ingat sekali, sepulang dari barbershop, aku melihat wajahnya seperti ada yang kurang. Ternyata poni. Akhirnya aku memotong poninya rata diatas alis. Istriku cocok sekali berponi rata. Makanya kali ini aku pun berniat memintanya potong poni rata lagi.

"Iya sih pa, aku inget perjanjiannya." dia terdiam sejenak, "ya sudah, sesuai perjanjian, kamu boleh minta aku potong pendek dengan model apapun sesuai keinginanmu." akhirnya aku mendapat lampu hijau.

"Yaudah ayo sekarang kita ke salon ya ma" Aku langsung bertindak, sebelum dia berubah pikiran.

Kita langsung bersiap-siap, dan pergi ke salon. Sesampainya di salon, kebetulan salonnya lagi sepi. Tidak ada pelanggan lain selain kami. Mas-mas salonnya memang sudah hafal dengan kami. Bagaimana tidak, hampir sebulan sekali kami datang untuk memotong rambut istriku untuk menjaganya tidak melebihi bahu. Selagi rambut istriku dicuci, masnya bertanya padaku istriku mau potong rambut seperti apa. Aku kemudian menunjukkan foto yang tadi sudah kutunjukkan lebih dulu ke istriku.
"Oh, ini jadi di bagian belakang setengahnya botak ya mas. Berarti dalemnya ini juga harus botak, kalau engga nanti jelek numpuk tebel banget gitu rambutnya." Mas ini memang jago banget, dia menjelaskan apa yang akan dilakukan ke istriku untuk mendapatkan model rambut yang aku mau.

"Iya gak apa-apa mas. Dipotong seperti itu ya." Aku menjawab dengans santai.
"Yakin nih mas? Sisa rambutnya jadi sedikit banget loh? Tapi pasti keliatan segar sih mas" Mas kapster mulai menanyakan keyakinanku.

"Iya, yakin dong mas. Dia juga pasti pasrah mau dipotong seperti apa rambutnya, hehehe" tentu saja aku yakin. Aku sudah menantikan ini sejak lama.

Setelah rambut istriku dicuci, dia duduk dan dibalut kain penutup. Kemudian mas kapster memilah-milah rambut istriku dengan sisir, dan menjepitnya. Ia menyisakan rambut segaris dengan bagian atas telinga. Lalu mulai menyalakan clipper, menundukkan kepala istriku. Dan.... zzzzzz zzzzz.... zzz.... Terdengar suara clipper yang beradu dengan rambut. Mas kapster mulai menggunduli bagian belakang. Clipper berjalan keatas dari leher ke garis atas telinga. Sesekali aku mengelus bagu istriku dengan isyarat menguatkan dirinya, karena aku tau dia tidak suka dicukur dengan clipper. Meskipun ini bukan kali pertama rambutnya dicukur dengan clipper. Dulu aku juga pernah menyuruhnya cukur backshaved dimana bagian dalam rambutnya dicukur plontos.

Dalam sekejap mas kapster telah menyelesaikan bagian belakang yang gundul. Kemudian melanjutkannya dengan memotong sisa rambut istriku rata sepanjang pertengahan telinga. Aku sangat antusias menyaksikannya. Rambutnya yang lurus terlihat rapih dan rata dipertengahan telinga.
"Segini kurang pendek nggak mas?" ia bertanya padaku.

"Hmmm... sebenernya kurang sih mas. Saya tadinya pengen pendeknya tuh segini" aku menunjuk daun telinga bagian atas milik istriku.

"Oh yaudah bisa saya pendekin lagi kok mas kalau masih kurang" mas kapster kembali memilah rambut istriku.

"Pa udah dong segini aja, udah pendek banget ini. Ya? Please..." istriku memohon dengan tatapan lirih, aku jadi tidak tega.

"Yaudah deh mas nggak usah dipendekin lagi. Segitu saja cukup. Tapi bagian yang gundul tolong dikerok ya mas biar plontos licin gitu." sepertinya aku menuruti permintaan istriku dengan syarat dia mau dikerok bagian gundulnya hehehe.

"Oke siaaap!" Mas kapster mengiyakan.

Rambut istriku kembali dijepit keatas. Terlihat setengah kepalanya gundul di bagian belakang. Mas kapster mengoleskan krim cukur ke kepala istriku, dan mengeroknya perlahan. Aku memperhatikannya tanpa berkedip, karena khawatir kepala istriku terluka. Tapi masnya mengerok kepala istriku dengan baik dan cepat. Sebentar saja sudah terlihat plontos dan licin. Setelah ia membasuh sisa krim dengan handuk basah, ia mulai menyisir bagian depan rambut istriku. Sepertinya mas ini akan memotong poni.

"Poninya diratain seberapa nih?" ia memastikan dulu padaku sebelum mengeksekusi.
"Segini mas" Aku menunjuk dahi istriku.

Kresss... kress...kress... Jadilah poni rata diatas alis.

"Sudah" satu kata dari mas kapster ini mungkin terasa sangat berarti bagi istriku yang terlihat sedikit shock.
Setelah di hairdryer, aku membayar ke kasir. Kemudian kita pergi berlalu dari salon tersebut.

Sesampainya dirumah, aku memperhatikan rambut baru istriku. Imut sekali, aku semakin jatuh cinta jadinya. Aku mengelus bagian belakang kepalanya yang gundul, terasa kulit yang sangat halus dan licin.

"Ma, makasih ya udah nurutin aku. Kamu imut banget ma, aku suka banget" aku berterimakasih sambil terus mengelus kepalanya.

"Iya pa, sama-sama ya. Syukurlah kalau kamu suka pa" ia tersenyum menatapku.

"Kamu ikhlas kan ma aku paksa kamu sampe potong rambut se ekstrim ini?"

"Kok nanyanya begitu pa? Ya ikhlas laah. Nggak masalah, biarpun kamu gunduli seluruh kepalaku juga aku ikhlas. Ini cuma rambut pa, kesenangan dan kepuasan suamiku jauh lebih berharga dan utama." dia tetap tersenyum. Aku benar-benar beruntung memiliki istri yang sangat penurut dan pengertian.

8 komentar:

  1. Dr pd cukur sprti itu,mndingan d gundulin aj mas sklian. Blm lama istri sy jg motong rambut sprti itu,akhir'ny sy srh gundulin aj sklian. Brhubung dia mau,ya udh sy gundulin aj smua'ny. Brhubung dia senang & ketagian d gundulin,akhir'ny smp skrng stiap numbuh dkt dia mnta d kerok smp botak licin,.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Istri saya mempunyai problem dengan rambut tebalnya. Apalagi dengan tertutup hijab. Rontok hebat. Akhirnya dia meminta salon langganannya untuk membabat habis setengah rambutnya mulai dari batas atas telinga kiri lurus kekanan, untuk mengurangi volume rambutnya. Istilahnya undercut.
    Karena cepatnya pertumbuhan rambutnya, akhirnya saya membeli clipper untuk mencukur habis undercut-nya secara berkala. Kalau waktunya cukup longgar, undercut itu saya kerok dengan Gillete, sampai benar-benar mulus.
    Alhamdulillah dengan undercut seperti itu, kerontokan rambutnya sangat berkurang. Rambutnya tetap panjang untuk membentuk cepol, dan kalau diangkat terlihatlah undercutnya.
    Kalau berkenan, kirimkan alamat email anda, dan akan saya kirimkan foto saat istri di salon. Tapi maaf tidak untuk dipublikasikan.

    BalasHapus
  4. Top 30 best casinos in Las Vegas, NV - MapYRO
    Check out the top 30 best 거제 출장안마 casinos in 통영 출장안마 Las Vegas, 정읍 출장샵 NV, USA from 부산광역 출장안마 $32 to $50. Play slots for 제천 출장마사지 fun or real money. Mapyro Casino

    BalasHapus